Minggu, 15 November 2009

Bab VII


Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif


I. Pengertian Masyarakat
Kelompok manusia yg telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu

II. Masyarakat Perkotaan
sering disebut jg urban community, cirinya :

  • Keagamaan berkurang
  • Kemungkinan bekerja lebih banyak
  • Jalan kehidupan yg cepat
  • Mengurus dirinya sendiri
  • Perubahan sosial tampak nyata
  • Jalan pikiran rasional

III. Perbedaan Desa dan Kota

  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • Stratifikasi sosial
  • Pola interaksi sosial
  • Lingkungan hidup
  • Corak kehidupan sosial
  • Solidaritas sosial
  • Mata pencaharian
  • Mobilitas sosial

Hubungan Desa dengan Kota

  • Masyarakat tersebut bukanlah 2 komunitas yg berbeda
  • Bersifat ketergantungan
  • Kota tergantung desa dlm memenuhi kebutuhan bahan pangan
  • Desa jg merupakan tenaga kasar pd jenis pekerjaan tertentu
  • Sebaliknya, kota menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan desa
  • Peningkatan penduduk tanpa diimbangi perluasan kesempatan krj berakibat kepadatan
    mereka kelompok para penganggur di desa

Aspek Positif dan Negatif
Lingkungan kota mengandung 5 unsur yaitu:

  1. Wisma
  2. Karya
  3. Marga
  4. Suka
  5. Penyempurnaan

Kelima unsur ini kemudian dirinci dlm perencanaan suatu kota tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan yg spesifik untuk kota tersebut dimasa yg akan datang.
Rumusan pengembangan kota:

  • Menekan angka kelahiran
  • Mengalihkan pusat pembangunann pabrik ke pinggir kota
  • Membendung urbanisasi
  • Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
  • Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa yg ada di sekitar kota
  • Transmigrasi bagi warga miskin dan tidak mempunyai pekerjaan

IV. Masyarakat Pedesaan

a. Pengertian Desa/Pedesaan
Suatu kesatuan hukum dmn bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri

b. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Masyarakat desa dinilai oleh org kota sbg masyarakat damai, harmonis, adem ayem dan tenang.
Dan memiliki sifat:

  1. Petani tidak kolot,, tidak bodoh, tidak malas
  2. Sifat hidup penduduk desa rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha

c. Sistem Nilai Budaya Petani di Indonesia

  1. Petani menganggap hidupnya itu sbg suatu hal yg buruk.
  2. Mereka beranggapan bahwa org bekerja itu untuk hidup.
  3. Mereka berorientasi pd masa kini kurang memperhatikan ms depan.
  4. Mereka menganggap alam itu tdk menakutkan jk terjadi bencana.
  5. Untuk menghadapi alam mereka cukup bekerja sama

d. Unsur-unsur Desa

  1. Daerah
  2. Penduduk
  3. Corak kehidupan
  4. Unsur gotong royong

e. Fungsi Desa

  1. Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota.
  2. Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja.
  3. Segi kegiatan, kerja desa dpt merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.

V. Urbanisasi dan Urbanisme
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota
Secara umum sebab-sebab urbanisasi adalah sebagai berikut :

  • Daerah yg termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibu kota.
  • Tempat tesebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan / perniagaan.
  • Timbulnya industri di daerah itu, yang memproduksi barang maupun jasa

IV. Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Perbedaannya jika di lihat dari segi kuantitatif sulit di bedakan karena adanya hubungan antar konsentrasi penduduk dgn gejala sosial
Lebih baik menentukan perbedaan dilihat dari segi kualitas / kriteria kualitatif dmn struktur, fungsi, adat istiadat serta sosial kehidupannya dipengaruhi oleh proses penyesuaian ekologi masyarakat.

  1. Lingkungan umum dan orientasi terhadap alam.
  2. Pekerjaan atau mata pencaharian.
  3. Ukuran komunitas.
  4. Kepadatan penduduk.
  5. Homogenitas dan heterogenitas.
  6. Diferensiasi sosial.
  7. Pelapisan sosial.
  8. Mobilitas sosial.
  9. Interaksi sosial.
  10. Pengawasan sosial.
  11. Pola kepemimpinan.
  12. Standar kehidupan.
  13. Kesetiakawanan sosial.
  14. Nilai dan sistem nilai.

Sabtu, 14 November 2009

Bab VI


Pelapisan Sosial

I. Pengertian
Perbedaan penduduk atau masyarakat ke dlm kelas-kelas yg tersusun secara bertingkat

II. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Berdasarkan jenis kelamin dan umur, kelompok suku, pemimpin, org yg dikucilkan, pembagian krj, perbedaan struktur ekonomi

III. Terjadinya pelapisan sosial
Terjadi dengan sendirinya dan dengan disengaja

IV. Pembedaan sistem pelapisan menurut sifatnya
Sifat pelapisan masyarakat yg tertutup dan terbuka

V. Beberapa teori tentang pelapisan sosial
Aristoteles : org kaya, menengah dan melarat
Vilfredo pareto : elite dan non-elite
Kesamaan Derajat
Persamaan Hak
Persamaan derajat di Indonesia
Elite dan Massa

a. Elite
a. pengertian : sekelompok terkemuka di bid tertentu khususnya gol kecil yg memegang kekuasaan
b. fungsi elite dlm memegang strategi

b. Massa
Pengertian : sesuatu pengelompokan kolektif lain yg elementer dan spontan
Hal-hal yg penting dlm masyarakat
Peranan individu di dlm massa penting sekali
Masyarakat dan massa
Hakekat dan perilaku massa
Peranan elite terhadap massa
Pembagian Pendapat

a. Komponen Pendapat
Rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen

b. Perhitungan Pendapat
  1. Sewa tanah
  2. Upah
  3. Bunga Modal
  4. Laba Pengusaha

c. Distribusi Pendapat
1. aliran liberal
2. aliran pemerintah

Bab V

Hukum, Negara dan Pemerintah


I. Hukum


Peraturan-peraturan yg memaksa, yg menentukan tingkah laku masyarakat yg dibuat oleh badan-badan resmi yg berwajib

1. ciri-ciri dan sifat hukum
-adanya perintah atau larangan
-perintah/larangan tsb harus dipatuhi setiap orang

II. sumber-sumber hukum
segala sesuatu aturan yg memaksa yg jika di langgar mendpt sangsi yg tegas dan nyatA

III. pembagian hukum

  • Menurut sumbernya
  • Menurut bentuknya
  • Menurut tempat berlakunya
  • Menurut waktu berlakunya
  • Menurut cara mempertahankannya
  • Menurutu sifatnya
  • Menurut wujudnya
  • Menurut isinya

Sistem hukum terurai menjadi 3 yaitu:

  1. Substansi
  2. Struktur
  3. Kultur


B. Negara


Tujuan utama negara :

  • Mengatur dan menertibkan gejala dlm masyarakat yg bertentangan
  • Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama


a. sifat-sifat negara

1. sifat memaksa
2. sifat monopoli
3. sifat mencakup semua

b. bentuk negara

1. negara kesatuan
2. negara serikat

c. unsur-unsur negara harus ada

1. wilayah
2. rakyat
3. pemerintah
4. tujuan
5 kedaulatan

Tujuan negara Republik Indonesia

  • melindungi segenap bangsan dan seluruh tumpah darah indonesia
  • memajukan kesejahteraan umum
  • mencerdaskan kehidupan bangsa
  • ikut melaksanakan ketertiban dunia

a. sifat-sifat kedaulatan
1. permanen
2. absolut
3. tidak tebagi-bagi
4. tidak terbatas

b. sumber kedaulatan
1. teori kedaulatan Tuhan
2. teori kedaulatan Rakyat
3. teori kedaulatan Negara
4. teori kedaulatan Hukum

Menurut anglo saxon, the rule of law memiliki 3 unsur yaitu :

  1. supremasi hukum
  2. persamaan kedudukan di depan hukum bagi setiap orang
  3. konstitusi bukan merupakan sumber bagi Hak Asasi Manusia


C. Pemerintah

Arti luas : segala kegiatan/usaha yg teroganisir,bersumber pd kedaulatan dan berlandaskan dasar negara
Arti sempit : pendapat montesquieu, maka hanyalah tugas, kewajiban dan kekuasaan negara di bid eksekutif

2. Warga Negara dan Negara
a. Penduduk adalah mereka yg telah memenuhi syarat-syarat tertentu
penduduk dibedakan menjadi:

  • penduduk warga negara
  • penduduk bukan warga negara


b. Penduduk bukan warga negara adalah mereka yg berada dlm wilayah suatu negara

1. Asas Kewarganegaraan
a. kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut “ius sanguinis”
b. kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau dissebut “ius soli”
Pelaksanaan kedua stelsel ini dibedakan dalam :

  • Hak opsi yaitu hak untuk memilih kewarganegaraan (stelsel aktif)
  • Hak repudiasi yaitu hak untuk menolak kewarganegaraan (stelsel pasif)

2. Naturalis atau Pewarganegaraan

  1. Adalah suatu proses hukum yg menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan
  2. Di indonesia siapa-siapa yg menjadi warga negara telah disebutkan di dlm pasal 26 UUD 1945 dan
  3. Kewarganegaraan RI juga dapat diperoleh seperti yg di jelaskan pada penjelasan umum UU. No 62 tahun 1958

Bab IV

PEMUDA DAN SOSIALISASI
REMAJA

Adalah sebagai individu dan masa percobaan yg mempunyai penilaian yg belum mendalam terhadap norma, etika dan agama
Anomi Remaja

Muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma, dlm keadaan seperti ini yg memberikan mereka kesempatan untuk menyimpan.
Orientasi Mendua

Orientasi yg bertumpu pd harapan Orang tua, dlm keadaan bimbang menyebabkan mereka mencoba untuk bunuh diri
PERAN MEDIA MASSA
  1. Untuk memenuhi keinginan dan menyatakan identitas diri
  2. Untuk membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari orang tua
  3. Untuk memperoleh aksesesbilitas di tengah sesama remaja

PEMUDA dan IDENTITAS

Adalah suatu generasi yg dipuncaknya terbebani bermacam2 harapan, masalah yg bervariasi, dan banyak potensi positif yg dapat dikembangkan

Proses Sosialisasi
Proses yg membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri, akan tercipta cara berfikir dan kebiasaan di mulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan
Tujuan Sosialisasi
Agar individu tsb dpt diberi ilmu dan berkomukasi scr efektif,serta bertingkah laku selaras dengan masyarakat
Masalah Potensi Generasi Muda
  1. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme
  2. Masa depan yg kurang pasti
  3. Belum seimbang antara generasi muda dan fasilitas pendidikan
  4. Kurang lapangan kerja
  5. Kurangnya gizi
  6. Banyak perkawinan di bawah umur
    Pergaulan bebas
  7. Potensi Generasi Muda
  8. Idealisme dan daya kritis
  9. Dinamika dan kretifitas
  10. Keberanian mengambil resiko-sikap ksatria
  11. Sikap kemandirian & disiplin murni
  12. Terdidik
  13. Kemampuan penguasaan ilmu & teknologi
  14. Mengembangkan Potensi Generasi Muda
  15. Mengadakan proyek bersama yg melibatkan individu, seperti lomba olimpiade fisika, seminar dan pengarahan lainnya.
Pentingnya Mengenyam Bangku Pendidikan Tinggi
  1. Agar memiliki pengetahuan yg luas tentang masyarakat
  2. Agar memiliki pandangan yg lebih luas dan jauh ke depan serta terampil berorganisasi

Bab III

Hubungan Antara Individu, keluarga dan masyarakat

I. Makna Individu
  1. Manusia adalah makhluk individu. Artinya makhluk yg tdk dpt dibagi-bagi dan dipisahkan jiwa&raga
  2. Setiap individu berkembang sejalan dgn cirri-ciri khasnya.
  3. Untuk menjadi individu yg mandiri harus melalui proses.
II. Makna Keluarga
- Keluarga adalah kelompok primer yg paling penting
- 5 macam sifat yg penting dlm keluarga :
a. hubungan suami istri
b. bentuk perkawinan yg diadakan dan dipelihara
c. susunan nama/istilah termasuk cara menghitung keturunan
d. milik atau benda keluarga
e. keluarga adalah tempat bersama/rumah bersama

III. Makna Masyarakat
  • Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak
  • Telah bertempat tinggal dlm waktu yg lama
  • Adanya aturan yg mengatur untuk menuju kepentingan dan tujuan bersama
Factor yg menyebabkan manusia hidup bersama
  • Dorongan untuk mencari makan
  • Dorongan untuk mempertahankan diri
  • Dorongan untuk melangsungkan jenis
Syarat-syarat manusia yg yg merupakan kelompok sosial
  • Setiap anggotanya harus sadar bahwa ia adalah bagian dari kelompok
  • Ada hubungan timbal balik antara anggotanya
  • Ada suatu faktor yang dimiliki bersama
Ciri-ciri masyarakat pedesaan pada umumnya :
  • Homogenitas sosial
  • Hubungan primer
  • Ikatan sosial
  • Pola kehidupan
  • Kontrol sosial yg ketat
  • Gotong royong
  • Magis religus


IV. Urbanisasi dan Urbanisme

Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan

Penyebabnya adalah:
a. daerah yg termasuk daerah pemerintah atau ibu kota
b. tempat tersebut tempatnya strategis untuk usaha
c. timbulnya industri di daerah itu, yg memproduksi barang maupun jasa

Bab II

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

I. Pendahuluan

Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan. Manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya dengan memanfaatkan dan mengembangkan akal budinya. Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, mengubah cara pikir manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam bahasan ini akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranata sebagai akibat perkembangan budaya.
II. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk Berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosia ekonomi suatu daerah / negara bahkan dunia pd umumnya. Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah, sbb: Kematian, ada beberapa tingkat kematian:

Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate / CDR) : banyaknya orang yg meninggl dalam satu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

CDR = D/Pm K
D = Jumlah kematian
Pm = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000
Pm = 1⁄2 (P1 + P2)
Pm = P1 + ((P2-P1))/2
Pm = P2 - ((P2-P1))/2
Pm = Jumlah penduduk pertengahan tahun
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun
P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun
Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian dipengaruhi bebrapa faktor, antara lain: umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.
ASDR = D/Pm K
Di = Kematian penduduk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K = Konstanta = 1000
Fertilitas (Kelahiran Hidup)
Alasan pengukuran fertilitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas:
  1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup.
  2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali ) .
  3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
  4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja.

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan:

  1. Facundity (Kesuburan) : kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
  2. Fertility (Fertilitas) : Jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau kelompok wanita.


a. Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate / CBR)

Adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
CBR = (Jumlah lahir hidup)/(Jumlah penduduk pada pertengahan tahun) X 1000
Atau
BCDR = B/Pm K
B = Jumlah Kelahiran hidup pada suatu dunia pada suatu tahun tertentu.
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000

b. General Fertility Rate (GFR) / Angka Kelahiran Umum adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Wanita yang berumur produktif antara 15 – 44 tahun atau antara 15 – 49 tahun.

Rumus:
GFR = B/Fm
KB = Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada suatu tahun tertentu
Fm = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun
K = Konstanta = 1000.

c. Age Spesific Fertility Rate (ASFR) / Tingkat Kelahiran KhususASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut umur dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15 – 49 tahun.
ASFRi = Bi/Fmi K
Bi = Jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur 1 tahun.
Fmi = Jumlah penduduk wanita pada pertengahan tahun dalam kelompok umur i.
K = Konstanta = 1000.

3. Kebudayaan dan Kepribadian

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan
Zaman batu sampai zaman logam:

  1. Zaman batu tua(paleolitikum) Alat yg digunakan msh kasar.
  2. Zaman batu muda(neolitikum) telah memiliki kepandaian mengolah logam dari besi.

2. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
a. Kebudayaan Hindu dan Budha:

  • Berasal dari india sekitar abad 3 sampai 4 di pulau jawa.
  • Budha masuk sekitar abad ke-5.
  • Ajaran budha lbh maju krn tdk menghendaki adanya kasta.

b. Kebudayaan Islam:

  • Pd abad ke 15-16 agama islam dikembangkan di Indonesia oleh wali songo.
  • Dlm prosesnya dikembangkan juga oleh para Gujarat, arab dan pakistan.

c. Kebudaaan Barat:

  • Unsur kebudayaan barat diawali dengan kedatangan VOC yg membagi menjadi 2 lapisan social yaitu kaum buruh dan pegawai.
  • Dalam lapisan social kemampuan bahasa belanda menjadi syarat utama utk mencapai kenaikan kelas social.

URBANISASI PASKA LEBARAN


ANALISA SWOT

URBANISASI PASKA LEBARAN

I. Pendahuluan

Meningkatnya jumlah pendatang baru ke kota besar, setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan. Hampir sebagian besar pendatang baru tersebut datang dengan alasan ingin mencari pekerjaan atau mengadu nasib dikota besar. Jakarta sebagai pusat perekonomian Indonesia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang tinggal didaerah untuk mencari pekerjaan disana. Walaupun mereka datang tanpa memiliki kemampuan atau keterampilan lebih, serta tidak ada jaminan bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan tetap tidak menyurutkan keinginan mereka untuk datang ke kota.
Mungkin hal ini disebabkan karena banyaknya alasan yang mengatakan bahwa penghasilan bekerja didaerah tidak sebesar penghasilan mereka yang bekerja dikota. Melihat peningkatan arus urbanisasi tersebut dari tahun ke tahun, maka tahun ini beberapa pemerintah daerah mulai memperketat persyaratan administrasi kependudukan dengan mengeluarkan Perda atau kebijakan pemerintah dengan tujuan mengurangi serta menertibkan arus urbanisasi.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah seperti penjagaan dipintu-pintu masuk pelabuhan atau stasiun kereta api, hal ini dilakukan untuk razia terhadap pendatang baru. Pemerintah juga mensosialisasikan mengenai persyaratan pindah dan kerja bagi pendatang baru. Bahkan Pemda DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Perda yang memberikan ancaman pidana kurungan dan denda 5 juta bagi pendatang yang tidak memenuhi persyaratan pindah dan kerja tersebut.
II. Hasil dan Pembahasan Analisa SWOT
A. Kekuatan
  1. Motivasi yang tinggi berbekal informasi dari para pendahulu (masyarakat desa yang lebih dahulu melakukan urbanisasi) bahwa gaji di kota lebih besar dibandingkan didesa.
  2. Banyaknya masyarakat kaum urban yang ber ramai-ramai datang dari satu desa membuat mereka semakin percaya diri dan yakin bahwa mereka bisa hidup bersama dan dapat saling tolong menolong satu sama lain.
  3. Biasanya kemudahan karena ada yang mengajak dari kaum urban sebelumnya, sehingga masyarakat lebih yakin bahwa mereka akan sukses juga di kota.
B. Kelemahan
  1. Modal pendidikan yang kurang sesuai dengan yang dibutuhkan di kota seringkali hanya manmbah pelik permasalahan yang ada di kota.
  2. Biaya hidup yang mahal di kota membuat kesejahteraan kaum urban kurang.
  3. Biasanya kaum urban hanya bermodalkan nekat saja untuk sampai dikota. Padahal ketika telah sampai di kota, permasalahan tidak hanya sampai di situ.
C. Kesempatan
  1. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang ada di kota, yang juga membutuhkan tenaga – tenaga kasar, memungkinkan kaum urban tersebut memperoleh pekerjaan di kota.
  2. Dengan adanya saudara di kota yang mengajak kaum urban tersebut, memungkinkan dapat merekomendasikan kaum urban yang baru ke bos mereka agar kaum urban tersebut mendapatkan pekerjaan.
  3. Biasa kaum urban kebih tahan banting, sehingga pekerjaan jenis apapun bisa mereka kerjakan.
D. Ancaman
  1. Salah satu hal yang menjadi ancaman adalah ketika masyarakat kaum urban tersebut tidak mendapatkan pekerjaan yang layak di kota. Hal ini dapat saja memungkinkan mereka melakukan cara-cara yang tidak halal / bahkan membahayakan bagi masyarakat yang lain. Misalkan saja dengan mencuri, merampok / hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.
  2. Faktor tempat tinggal, dimana biaya hidup mahal kadang kala membuat mereka membuat rumah sementara di pinggiran-pinggiran sungai / kali sehingga malah membuat kondisi kota yang semakin sempit dan tidak nyaman.
III. Kesimpulan

Urbanisasi yang berlebihan dan tidak terkendali dapat mempengaruhi perkembangan suatu kota, hal ini menimbulkan berbagai dampak diantaranya dampak negatif dan dampak positifnya. Segala dampak positif ini dapat menunjang kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kota. Sedangkan dampak negatifnya dapat dipecahkan sebagian kecil dengan adanya program dan kebijakan dari pemerintah.

Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah seperti penjagaan dipintu-pintu masuk pelabuhan atau stasiun kereta api, hal ini dilakukan untuk razia terhadap pendatang baru. Pemerintah juga mensosialisasikan mengenai persyaratan pindah dan kerja bagi pendatang baru. Bahkan Pemda DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Perda yang memberikan ancaman pidana kurungan dan denda 5 juta bagi pendatang yang tidak memenuhi persyaratan pindah dan kerja tersebut.
Referensi: